Nabi
Luth adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim. Ayahnya yang bernama Hasan bin
Tareh adalah saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Ia beriman kepada bapa
saudaranya Nabi Ibrahim mendampinginya dalam semua perjalanan dan sewaktu
mereka berada di Mesir berusaha bersama dalam bidang perternakan yang berhasil
dengan baik binatang ternaknya berkembang biak sehingga dalam waktu yang
singkat jumlah yang sudah berlipat ganda itu tidak dapat ditampung dalam tempat
yang disediakan . Akhirnya perkongsian Ibrahim-Luth dipecah dan binatang
ternakan serta harta milik perusahaan mereka di bagi dan berpisahlah Luth
dengan Ibrahim pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum.
Baca kisah Nabi Ibrahim alaihissalam dibakar hidup hidup
Nabi Luth Diutus Oleh Allah Kepada Rakyat Sadum
Masyarakat
Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya,rusak mentalnya, tidak
mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan
kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan
harta milik merupakan kejadian sehari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa
sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang.
Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah
perbuatan homoseks {liwat} di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan
wanitanya. Kedua-dua jenis kemungkaran ini begitu merajalela di dalam
masyarakat sehinggakan ianya merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadum.
Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.
Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian paras penyakit sosialnya diutuslah nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka ke alam yang bersih ,bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. Ia memberi penerang kepada mereka bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mereka tidak meredhai amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.
Kisah Nabi Ibrahim yang menghancurkan berhala
Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan yaitu melakukan perbuatan homoseks dan lesbian karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis iaitu lelaki dan wanita. Juga kepada mereka diberi nasihat dan dianjurkan supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perompakan serta pencurian yang selalu mereka lakukan di antara sesama mereka dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sadum. Diterangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.
Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.
Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian paras penyakit sosialnya diutuslah nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka ke alam yang bersih ,bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. Ia memberi penerang kepada mereka bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mereka tidak meredhai amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.
Kisah Nabi Ibrahim yang menghancurkan berhala
Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan yaitu melakukan perbuatan homoseks dan lesbian karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis iaitu lelaki dan wanita. Juga kepada mereka diberi nasihat dan dianjurkan supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perompakan serta pencurian yang selalu mereka lakukan di antara sesama mereka dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sadum. Diterangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.
Demikianlah
Nabi Luth melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya.Ia tidak
henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan
kaumnya secara berkelompok atau secara berseorangan mengajak agak mereka
beriman dan percaya kepada Allah menyembah-Nya melakukan amal soleh dan
meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan
kerusakan akhlak sudah berakar sangat di dalam pergaulan hidup mereka dan
pengaruh hawa nafsu dan penyesatan syaitan sudah begitu kuat menguasai
tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajakkan Nabi Luth yyang dilaksanakan
dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tanah yang subur di dalam hati
dan fikiran mereka dan berlalu laksana suasana teriakan di tengah-tengah padang
pasir .Telinga-telinga mereka sudah menjadi pekak bagi ajaran-ajaran Nabi Luth
sedang hati dan fikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran -ajaran syaitan dan iblis.
Akhirnya
kaum Luth merasa kesal hati mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang
tidak putus-putus itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau
menghadapi pengusiran dirinya dari sadum bersama semua keluarganya. dari pihak
Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi masyarakat Sadum dapat terangkat
dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan bahwa meneruskan dakwah
kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan fikiran serta mensia-siakan masa.
Obat
satu-satunya, menurut fikiran Nabi Luth untuk mencegah penyakit akhlak itu yang
sudah parah itu menular kepada tetangga-tetangga dekatnya, ialah dengan
membasmikan mereka dari atas bumi sebagai pembalasan terhadap kekerasan kepala
mereka juga untuk menjadi ibrah dan pengajaran umat-umat disekelilingnya.
beliau memohon kepada Allah agar kepada kaumnya masyarakat Sadum diberi
pengajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di akhirat
kelak.
Para
Malaikat Tamunya Nabi Ibrahim Bertamu Kepada Nabi Luth.
Permohonan
Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah SWT Dikirimkanlah
kepadanya tiga orang malaikat menyamar sebagai manusia biasa. Mereka adalah
malaikat yang bertamu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas
kelahiran Nabi Ishaq, dan memberitahu kepada mereka bahwa dia adalah utusan
Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth penduduk kota Sadum. Dalam
kesempatan pertemuan Nabi Ibrahim telah mohon agar penurunan azab keatas kaum
Sadum ditunda ,kalau-kalau mereka kembali sedar mendengarkan dan mengikuti
ajakan Luth serta bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga
dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim mohon agar anak saudaranya, Luth diselamatkan
dari azab yang akan diturunkan keatas kaum Sadum permintaannya oleh para
malaikat itu diterima dan dijamin bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena
azab.
Baca jugak kisah Nabi Yusuf alaihissalam
Para malaikat itu sampai di Sadum dengan menyamar sebagai lelaki remaja yang berparas tampan dan bertubuh yang elok dan bagus. Dalam perjalanan mereka hendak memasuki kota, mereka berselisih dengan seorang gadis yang cantik dan ayu sedang mengambil sebuah perigi. Para malaikat atau lelaki remaja itu bertanya kepada si gadis kalau-kalau mereka diterima ke rumah sebagai tetamu. Si gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia beruding terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditinggalkanlah para lelaki remaja itu oleh sigadis seraya ia pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya.
Baca jugak kisah Nabi Yusuf alaihissalam
Para malaikat itu sampai di Sadum dengan menyamar sebagai lelaki remaja yang berparas tampan dan bertubuh yang elok dan bagus. Dalam perjalanan mereka hendak memasuki kota, mereka berselisih dengan seorang gadis yang cantik dan ayu sedang mengambil sebuah perigi. Para malaikat atau lelaki remaja itu bertanya kepada si gadis kalau-kalau mereka diterima ke rumah sebagai tetamu. Si gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia beruding terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditinggalkanlah para lelaki remaja itu oleh sigadis seraya ia pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya.
Si
ayah yaitu Nabi Luth sendiri mendengar lapuran putrinya menjadi binggung
jawapan apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke
rumahnya untuk beberapa waktu, namun menerima tamu-tamu remaja yang berparas
tampan dan kacak akan mengundang risiko gangguan kepadanya dan kepada
tamu-tamunya dari kaumnya yang tergila-gila oleh remaja-remaja yang mempunyai
tubuh bagus dan wajah elok. Sedang kalau hal yang demikian itu terjadi ia
sebagai tuan rumah harus bertanggung jawab terhadap keselamatan tamunya,
padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang
bengis-bengis dan haus maksiat itu.
Timbang punya timbang dan fikir punya fikir akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth bahwa ia akan menerima mereka sebagai tamu di rumahnya apa pun yang akan terjadi sebagai akibat keputusannya ia pasrahkan kepada Allah yang akan melindunginya. Lalu pergilah ia sendiri menjemput tamu-tamu yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah pada saat kota Sadum sudah diliputi kegelapan dan manusianya sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing.
Timbang punya timbang dan fikir punya fikir akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth bahwa ia akan menerima mereka sebagai tamu di rumahnya apa pun yang akan terjadi sebagai akibat keputusannya ia pasrahkan kepada Allah yang akan melindunginya. Lalu pergilah ia sendiri menjemput tamu-tamu yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah pada saat kota Sadum sudah diliputi kegelapan dan manusianya sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing.
Nabi
Luth berusaha dan berpesan kepada isterinya dan kedua putrinya agar merahsiakan
kedatangan tamu-tamu, jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya. Akan
tetapi isteri Nabi Luth yang memang sehaluan dan sependirian dengan penduduk
Sadum telah membocorkan berita kedatangan para tamu dan terdengarlah oleh
pemuka-pemuka mereka bahwa Luth ada tetamu terdiri daripada remaja-remaja yang
tampan parasnya dan memiliki tubuh yang sangat menarik bagi para penggemar
homoseks.
Terjadilah
apa yang dikhuatirkan oleh Nabi Luth. Begitu tersiar dari mulut ke mulut berita
kedatangan tamu-tamu remaja di rumah Luth, berdatanglah mereka ke rumahnya
untuk melihat para tamunya dan memuaskan nafsunya. Nabi Luth tidak membuka
pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-masing dan jangan
mengganggu tamu-tamu yang datangnya dari jauh yang sepatutnya dihormati dan
dimuliakan .Mereka diberi nasihat agar meninggalkan adat kebiasaan yang keji
itu yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kudrat alam di mana Tuhan telah
menciptkan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga
kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas
bumi. nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada istri-istri mereka dan
meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka
dilanda azab dan siksaan Allah.
Baca jugak kisah Nabi yusuf yang dimasukkan kedalam perigi
Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth tidak dihiraukan dan dipedulikan ,mereka bahkan mendesak akan mendoprak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan kalau pintu tidak di buka dengan sukarela. Merasa bahwa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang penyerbu dari kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya:" Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam .Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fizikal yang dapat menolak kekerasan mereka , tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalau gangguan terhadap tamu-tamuku dirumahku sendiri.
Baca jugak kisah Nabi yusuf yang dimasukkan kedalam perigi
Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth tidak dihiraukan dan dipedulikan ,mereka bahkan mendesak akan mendoprak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan kalau pintu tidak di buka dengan sukarela. Merasa bahwa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang penyerbu dari kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya:" Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam .Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fizikal yang dapat menolak kekerasan mereka , tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalau gangguan terhadap tamu-tamuku dirumahku sendiri.
Begitu
Nabi Luth selesai mengucapkan keluh-kesahnya para tamu segera mengenalkan diri
kepadanya dan memberi identitinya, bahwa mereka adalah malaikat-malaikat yang
menyamar sebagai manusia yang bertamu kepadanya dan bahwa mereka datang ke
Sadum untuk melaksanakan tugas menurunkan azab dan siksa atas rakyatnya yang
membangkang dan enggan membersihkan masyarakatnya dari segala kemungkaran dan
kemaksiat yang keji dan kotor.
Kepad Nabi Luth para malaikat itu menyarankan agar pintu rumahnya dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang -orang yang haus homoseks itu masuk. Namun malangnya apabila pintu dibuka dan para penyerbu menindakkan kaki untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu. mereka mengusap-usap mata, tetapi ternyata sudah menjadi buta dalam hal ini Allah jelaskan dalam Al-quran surat Hud ayat 77-83.
Kepad Nabi Luth para malaikat itu menyarankan agar pintu rumahnya dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang -orang yang haus homoseks itu masuk. Namun malangnya apabila pintu dibuka dan para penyerbu menindakkan kaki untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu. mereka mengusap-usap mata, tetapi ternyata sudah menjadi buta dalam hal ini Allah jelaskan dalam Al-quran surat Hud ayat 77-83.
وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ
ذَرْعًا وَقَالَ هَذَا يَوْمٌ عَصِيبٌ (٧٧)وَجَاءَهُ قَوْمُهُ يُهْرَعُونَ إِلَيْهِ
وَمِنْ قَبْلُ كَانُوا يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ قَالَ يَا قَوْمِ هَؤُلاءِ بَنَاتِي
هُنَّ أَطْهَرُ لَكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَلا تُخْزُونِي فِي ضَيْفِي أَلَيْسَ مِنْكُمْ
رَجُلٌ رَشِيدٌ (٧٨)قَالُوا لَقَدْ عَلِمْتَ مَا لَنَا فِي بَنَاتِكَ مِنْ حَقٍّ وَإِنَّكَ
لَتَعْلَمُ مَا نُرِيدُ (٧٩)قَالَ لَوْ أَنَّ لِي بِكُمْ قُوَّةً أَوْ آوِي إِلَى رُكْنٍ
شَدِيدٍ (٨٠)قَالُوا يَا لُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَصِلُوا إِلَيْكَ فَأَسْرِ
بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِنَ اللَّيْلِ وَلا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلا امْرَأَتَكَ
إِنَّهُ مُصِيبُهَا مَا أَصَابَهُمْ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ أَلَيْسَ الصُّبْحُ
بِقَرِيبٍ (٨١)فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا
عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ (٨٢)مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَ وَمَا
هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ (٨٣)
Artinya:
dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, Dia
merasa susah dan merasa sempit dadanya karena kedatangan mereka, dan Dia
berkata: "Ini adalah hari yang Amat sulit[729]."dan datanglah
kepadanya kaumnya dengan bergegas-gegas. dan sejak dahulu mereka selalu
melakukan perbuatan-perbuatan yang keji[730]. Luth berkata: "Hai kaumku, Inilah
puteri-puteriku, mereka lebih suci bagimu, Maka bertakwalah kepada Allah dan
janganlah kamu mencemarkan (nama)ku terhadap tamuku ini. tidak Adakah di
antaramu seorang yang berakal?" mereka menjawab: "Sesungguhnya kamu
telah tahu bahwa Kami tidak mempunyai keinginan[731] terhadap puteri-puterimu;
dan Sesungguhnya kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya Kami
kehendaki.". Luth berkata: "Seandainya aku ada mempunyai kekuatan
(untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat
(tentu aku lakukan)."Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth,
Sesungguhnya Kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan
dapat mengganggu kamu, sebab itu Pergilah dengan membawa keluarga dan
Pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara
kamu yang tertinggal[732], kecuali isterimu. Sesungguhnya Dia akan ditimpa azab
yang menimpa mereka karena Sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah
di waktu subuh; Bukankah subuh itu sudah dekat?"Maka tatkala datang azab
Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (kami balikkan),
dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan
bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu Tiadalah jauh dari
orang-orang yang zalim[733].
Keterangan:
[729] Nabi Luth a.s. merasa susah akan kedatangan
utusan-utuaan Allah itu karena mereka berupa pemuda yang rupawan sedangkan kaum
Luth Amat menyukai pemuda-pemuda yang rupawan untuk melakukan homo sexual. dan
Dia merasa tidak sanggup melindungi mereka bilamana ada gangguan dari kaumnya.[730]
Maksudnya perbuatan keji di sini Ialah: mengerjakan liwath (homoseksuall).[731]
Maksudnya: mereka tidak punya syahwat terhadap wanita.[732] Kata tertinggal di
sini terjemahan dari kalimah yaltafit. ada pula mufassir menterjemahkannya
dengan menoleh ke belakang.[733] Yakni orang-orang zalim itu karena
kezalimannya, mereka pasti mendapat siksa yang demikian. Adapula sebagian
mufassir mengartikan bahwa negeri kaum Luth yang dibinasakan itu tidak jauh
dari negeri Mekah.
Sementara
para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau balau berbentur antara
satu dengan lain berteriak-teriak menanya-nanya gerangan apa yang menjadikan mereka
buta dengan mendadak malaikat berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera
perkampungan itu bersama keluarganya, karena masanya telah tiba bagi azab Allah
yang akan ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya
agar perjalanan ke luar kota jangan seorang pun dari mereka menoleh ke
belakang.
Nabi
Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari
seorang isteri dan dua putrinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak
menoleh ke kanan maupun kekiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi
tamunya.Akan tetapi si istri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth
tidak tergamak meninggalkan kaumnya. Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth
berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-henti
menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya,
seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya
sendiri. Dan begitu langkah Nabi Luth beserta kedua putrinya melewati batas
kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di
bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafiq itu
juga tenggelam oleh azab Allah karena dia durhaka kepada Allah dan rosulnya hal
ini dijelaskan Allah dalam Al-Quran surat At-Tahrim" ayat 10.
ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا لِلَّذِينَ كَفَرُوا اِمْرَأَةَ نُوحٍ وَامْرَأَةَ
لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ
يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ
(١٠)
Artinya
: Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang
kafir. keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara
hamba-hamba kami; lalu kedua isteri itu berkhianat[1487] kepada suaminya
(masing-masing), Maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari
(siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam
Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)".
Keterangan
: [1487] Maksudnya: nabi-nabi Sekalipun tidak dapat membela isteri-isterinya
atas azab Allah apabila mereka menentang agama.
Adapun
Nabi luth dan pengikutnya diselamatkan oleh Allah SWT dalam hal ini Allah
menjelaskan dalam Al-quran Al-Anbiyaa" ayat 74 dan 75
وَلُوطًا آتَيْنَاهُ حُكْمًا
وَعِلْمًا وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ تَعْمَلُ الْخَبَائِثَ
إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمَ سَوْءٍ فَاسِقِينَ (٧٤)وَأَدْخَلْنَاهُ فِي رَحْمَتِنَا إِنَّهُ
مِنَ الصَّالِحِينَ (٧٥)
Artinya : dan kepada Luth, Kami telah berikan
Hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan Dia dari (azab yang telah menimpa
penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji [965]. Sesungguhnya mereka
adalah kaum yang jahat lagi fasik, dan Kami masukkan Dia ke dalam rahmat kami;
karena Sesungguhnya Dia Termasuk orang-orang yang saleh.
Keterangan: [965]
Maksudnya: homoseksual, menyamun serta mengerjakan perbuatan tersebut dengan
berterang-terangan.
Dalam
surah "Al-Qamar" ayat 33 sehingga 39
كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوطٍ بِالنُّذُرِ (٣٣)إِنَّا أَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ
حَاصِبًا إِلا آلَ لُوطٍ نَجَّيْنَاهُمْ بِسَحَرٍ (٣٤)نِعْمَةً مِنْ عِنْدِنَا كَذَلِكَ
نَجْزِي مَنْ شَكَرَ (٣٥)وَلَقَدْ أَنْذَرَهُمْ بَطْشَتَنَا فَتَمَارَوْا بِالنُّذُرِ
(٣٦)وَلَقَدْ رَاوَدُوهُ عَنْ ضَيْفِهِ فَطَمَسْنَا أَعْيُنَهُمْ فَذُوقُوا عَذَابِي
وَنُذُرِ (٣٧)وَلَقَدْ صَبَّحَهُمْ بُكْرَةً عَذَابٌ مُسْتَقِرٌّ (٣٨)فَذُوقُوا عَذَابِي
وَنُذُرِ (٣٩)
Artinya : kaum Luth-pun telah mendustakan
ancaman-ancaman (nabinya) sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka
angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth.
mereka Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing sebagai nikmat dari kami.
Demikianlah Kami memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur dan
Sesungguhnya Dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, Maka
mereka mendustakan ancaman-ancaman itu dan Sesungguhnya mereka telah
membujuknya (agar menyerahkan) tamnuya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata
mereka, Maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku dan Sesungguhnya pada
esok harinya mereka ditimpa azab yang kekal Maka rasakanlah azab-Ku dan
ancaman-ancaman-Ku.[1437]
Demikian Kisah Nabi Luth ini semoga bermanfaat bagi
kita semua dan bisa diambil hikmahnya dan bisa dibuat contoh sehingga kita
diselamatkan dari azab Allah yang sangat pedih Amin.