Pertanyaan:
Bagaimana peran wanita dalam dakwah ilallah? Bolehkan wanita keluar dari rumahnya atau negerinya untuk berdakwah ilallah?
Jawab:
Wanita punya peran dalam dakwah ilallah sesuai dengan kemampuannya. Ia punya peran dalam amar ma’ruf nahi mungkar sesuai dengan kadar kemampuannya. Ia bisa berdakwah di rumahnya bersama dengan para Muslimah yang lain, atau di daerahnya, atau di jalan, atau di pasar atau di tempat-tempat lain yang ia mampu untuk melakukan amar ma’ruf nahi mungkar dan dakwah ilallah.
Tentunya dengan cara yang hikmah dan nasehat yang baik dan tetap melazimi hijab yang syar’i, serta melazimi ketentuan-ketentuan bagi Muslimah yang Allah syariatkan bagi mereka.
Mereka juga boleh bersafar untuk dakwah jika memang diharuskan untuk bersafar, namun wajib bersafar bersama mahram mereka.
Ini semua termasuk dalam cakupan ayat:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar” (QS. At Taubah: 71).
Demikian juga Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ
“Siapa yang lebih baik perkataannya daripada orang yang mengajak orang lain kepada Allah?” (QS. Fushilat: 33).
Ini semua berlaku umum (mencakup wanita juga).
Namun tentu setiap orang melakukannya sesuai dengan kadarnya masing-masing. Laki-laki berdakwah sesuai dengan kadarnya. Wanita berdakwah sesuai dengan kadarnya.
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Bertakawalah sesuai dengan kemampuanmu” (QS. At Taghabun: 16).(Al-Inaya/Msl)