Tuesday, December 13, 2016

hukum sorban dan Ziarah Kubur dalam islam

Assalamu alalikum Wr. Wb
Kebiasaan setelah usai baik haji, banyak para jama’ah yang membeli oleh-oleh dari makkah. Mereka membawa kopiah dan sorban. Cinderamata ini kemudian menjadi tanda bahwa mereka udah haji. Dulu kopiah putih dan sorban hanya dipakai oleh para uts dan kiai. Tapi sekarang ini setiap orang pakai kopiah dan sorban, bahkan para artis dan pelawak pun juga pakai, apakah mereka itu naik haji atau tidak.
Pertanyaan saya, betulkah pakai kopiah dan sorban itu ada dasarnnya.?Dan bolehkah dengan mengenakan sorban itu kita merasa paling dekat kepada allah dan rasul-nya.tapi mengapa pakaian ini membuat pemisahan yang mecolok didalam masjid atau pengajian antara yang pakai dan tidak.Bukankahdidalam ajaran agama kita di sebutkan ,bahwa allah itu tidak melihat rupa ataupun pakaian kita ,namun ketaqwaan kita.maaf mungkin ini hal yang biasa,tapi saya anggap perlu dijelaskan agar umat ditingkat arus bahwa tidak merasa inferiordi depan mereka yang mementingkan pakaian ini.
Wassalam,,!
Alaikumsalam
             Benar anda katakan,bahwa allah tidak melihat  (menilai)seseorang itu dari penampilan fisik nya,akan tetapi melihat seseorang itu dari hati dan kualitas ketaqwaannya.hal ini sesuai dengan doktrin Islam sementara itu mengenakan serban/sorban itu di bolehkan dalam agama sebab hal ini di katakana sebagai merupakan kebiasaan para rasul dan dan nabi. (Faidh a- Qadir,juz 4,h.429). Diriwayatkan dari ibn ‘umar,bahwa rasulullah SAW mengenakan sorban, hingga menutup bahunya.(HRTurmuzi,185)
           Jika kita memakai kopiah sorban hendaklah dengan niat   ittaba’(mengikuti)jejak nabi Muhammad saw, agar melalui ini kita mendapatkan cipratan barokahnya dari niat tulus ini. Jangan ada niat lain misalnya ingin di pandang lebih terhormat apalagi menghendaki agar di hormati orang banyak.jangan pula sorban digunakan sebagai instrument untuk mendapatkan  maqam (peringkat sosial spiritual)ditengah jama’ah atau umat .
             Justru orang-orang yang saleh mengenakan kopiah dan sorban putih itu muatan akhlaknya makin bertambah.mereka semakin tampak “tadharru” ‘an wa wa khufah” (berendah hati dan takut).jika ini yang dilakukan ,maka allah niscaya akan mengangkat derajat atau maqam orang tersebut tanpa perlu mereka mecari atau membuat-buatnya.wallahua’lam!.* 
  
                                                                      ZIARAH KUBURAN
                                                                  INGATKAN KEMATIAN      
Assalamu’alaikum Wr.Wb,  
Apa benar ziarah kubur itu syirik? Sebab ada kawan saya yang bilang bahwa mereka yang kekuburan itu melakukan tindakan yang bernuansa kemusyrikan.ia mengunggulkan kaum wahhabi disaudi yang katanya berusaha ‘memurnikan islam’ dari syirik(katanya)disekitar ziarah kubur. Dan mereka tidak membuat nisan melainkan batu sebagai penggantinya agar kuburan tidak di kenal dan tak bisa diziarah?.
‘alaikumsalam,
Dulu Nabi Muhammad SAW memang pernah melarang orang berziarah kubur karna sebagian masyarakat  jahiliyyah kala itu  gemar melakukan ritual di pekuburan untuk para leluhur yang bertentangan dengan tauhid.namun kemudian setelah itu nabi mencabut larangan tersebut,bahkan sebaliknya menyuru kita berziarah kepemakaman.Rasul dulu sendiri memberi contoh ketika melakukan ziarah kekuburan muslim dengan berdo’a,agar  sipenghuni alam baqa itu diampuni dosa-dosa nya.dulu dilarang karna pada permulaan dakwa, mungkin dianggap belum saat nya di anjurkan untuk berziarah-agar tidak berbaur dengan kepercayaan masyarakat jahiliyyah , namun setelah iman para pangikut beliau sudah mantap, larangan itupun diganti anjuran.”kuntu nahaytukum ‘an ziaratil qubur, fa zuruha”(dulu pernah aku larang ziarah kubur , sekarang berziarahlah kepemakaman itu) !.baca juga HR Sunan Turmuzi no.974 tentang ziarah kubur.*