Assalamu alalikum Wr. Wb
Kebiasaan setelah usai baik haji, banyak para jama’ah yang
membeli oleh-oleh dari makkah. Mereka membawa kopiah dan sorban. Cinderamata
ini kemudian menjadi tanda bahwa mereka udah haji. Dulu kopiah putih dan sorban
hanya dipakai oleh para uts dan kiai. Tapi sekarang ini setiap orang pakai
kopiah dan sorban, bahkan para artis dan pelawak pun juga pakai, apakah mereka
itu naik haji atau tidak.
Pertanyaan saya, betulkah pakai kopiah dan sorban itu ada
dasarnnya.?Dan bolehkah dengan mengenakan sorban itu kita merasa paling dekat
kepada allah dan rasul-nya.tapi mengapa pakaian ini membuat pemisahan yang
mecolok didalam masjid atau pengajian antara yang pakai dan
tidak.Bukankahdidalam ajaran agama kita di sebutkan ,bahwa allah itu tidak
melihat rupa ataupun pakaian kita ,namun ketaqwaan kita.maaf mungkin ini hal
yang biasa,tapi saya anggap perlu dijelaskan agar umat ditingkat arus bahwa
tidak merasa inferiordi depan mereka yang mementingkan pakaian ini.
Wassalam,,!
Alaikumsalam
Benar
anda katakan,bahwa allah tidak melihat
(menilai)seseorang itu dari penampilan fisik nya,akan tetapi melihat
seseorang itu dari hati dan kualitas ketaqwaannya.hal ini sesuai dengan doktrin Islam sementara itu mengenakan serban/sorban itu di bolehkan dalam agama sebab
hal ini di katakana sebagai merupakan kebiasaan para rasul dan dan nabi. (Faidh
a- Qadir,juz 4,h.429). Diriwayatkan dari ibn ‘umar,bahwa rasulullah SAW
mengenakan sorban, hingga menutup bahunya.(HRTurmuzi,185)
Jika kita
memakai kopiah sorban hendaklah dengan niat
ittaba’(mengikuti)jejak
nabi Muhammad saw, agar melalui ini kita mendapatkan cipratan barokahnya
dari niat tulus ini. Jangan ada niat lain misalnya ingin di pandang lebih
terhormat apalagi menghendaki agar di hormati orang banyak.jangan pula sorban
digunakan sebagai instrument untuk mendapatkan maqam (peringkat sosial spiritual)ditengah
jama’ah atau umat .
Justru
orang-orang yang saleh mengenakan kopiah dan sorban putih itu muatan akhlaknya
makin bertambah.mereka semakin tampak “tadharru” ‘an wa wa khufah”
(berendah hati dan takut).jika ini yang dilakukan ,maka allah niscaya akan
mengangkat derajat atau maqam orang tersebut tanpa perlu mereka mecari atau
membuat-buatnya.wallahua’lam!.*
ZIARAH
KUBURAN
INGATKAN
KEMATIAN
Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Apa benar ziarah kubur
itu syirik? Sebab ada kawan saya yang bilang bahwa mereka yang kekuburan itu
melakukan tindakan yang bernuansa kemusyrikan.ia mengunggulkan kaum wahhabi
disaudi yang katanya berusaha ‘memurnikan islam’ dari syirik(katanya)disekitar
ziarah kubur. Dan mereka tidak membuat nisan melainkan batu sebagai
penggantinya agar kuburan tidak di kenal dan tak bisa diziarah?.
‘alaikumsalam,
Dulu Nabi Muhammad SAW
memang pernah melarang orang berziarah kubur karna sebagian masyarakat jahiliyyah kala itu gemar melakukan ritual di pekuburan untuk
para leluhur yang bertentangan dengan tauhid.namun kemudian setelah itu nabi
mencabut larangan tersebut,bahkan sebaliknya menyuru kita berziarah
kepemakaman.Rasul dulu sendiri memberi contoh ketika melakukan ziarah kekuburan
muslim dengan berdo’a,agar sipenghuni alam
baqa itu diampuni dosa-dosa nya.dulu dilarang karna pada permulaan dakwa,
mungkin dianggap belum saat nya di anjurkan untuk berziarah-agar tidak berbaur
dengan kepercayaan masyarakat jahiliyyah , namun setelah iman para pangikut
beliau sudah mantap, larangan itupun diganti anjuran.”kuntu nahaytukum ‘an
ziaratil qubur, fa zuruha”(dulu pernah aku larang ziarah kubur , sekarang
berziarahlah kepemakaman itu) !.baca juga HR Sunan Turmuzi no.974 tentang
ziarah kubur.*
Artikel by al-Inaya.blogspot/com