Saturday, April 14, 2018

HADIST YANG MENERANGKAN KEUTAMAAN SHALAWAT PADA MALAM DAN SIANG JUMAT

Pada hari kiamat nanti umat manusia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar untuk menghadapi hari penghakiman. Kondisi saat itu berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW sangat kacau, dimana manusia ditimpa kesusahan dan penderitaan sehingga mereka tidak kuasa menahannya.

Matahari didekatkan satu mil di atas kepala, dan semua berdiri di hadapan Allah selama setengah hari, yang kadar satu hari nya sama dengan lima puluh ribu tahun. Sehingga tidak terbayangkan bagaimana penderitaan yang dialami manusia saat itu. 
Namun ada pertolongan Allah kepada manusia yang diberi syafaat oleh Nabi Muhammad. Syafaat yang diberikan oleh Rasulullah SAW ini tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini membuat beliau menjadi tumpuan harapan terakhir bagi manusia. Lantas siapa saja golongan manusia yang mendapat syafaat dari Rasulullah SAW? 

Syafaat dapat diartikan sebagai pertolongan yang diberikan seseorang kepada orang lain dengan memberikan manfaat bagi orang tersebut dan menolak mudarat. Namun jika dikaitkan dengan Allah SWT maka syafaat itu memiliki arti sebuah pengampunan yang diberikan oleh-Nya.
Orang yang mendapat syafaat tentunya orang yang banyak baca shalawat terutama pada hari jumat dan malam jumat Nabi bersabda. 

أكثروا من الصلاة علي في يوم الجمعة وليلة الجمعة , فمن فعل ذالك كنت له شهيدا وشافعا يوم القيامة رواه البيهاكي

Artinya : perbanyaklah kalian membaca shalawat padaku dihari jumat dan malam jumat maka barangsiapa melakukan hal tersebut maka aku menjadi saksi dan memberikan syafaat pada hari qiyamah (diriwatkan oleh Imam Al-Baihaqi)

Ada bermacam-macam jenis syafaat, salah satunya adalah yang khusus dilakukan oleh Rasulullah SAW. Syafaat tersebut diberikan kepada umat-Nya atas izin Allah SWT sewaktu masih di Padang Mahsyar sampai mereka yang sudah masuk ke dalam neraka. 
Syafaat yang diberikan oleh Rasulullah SAW tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini membuat beliau menjadi tumpuan harapan terakhir bagi penghuni neraka yang ingin keluar dari neraka. Sebab ternyata keleluasaan Rasulullah SAW dalam memberikan syafaat tersebut tidak hanya untuk orang-orang yang bertakwa saja. Namun juga bagi kaum muslimin yang berbuat maksiat. 

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya: "Aku di beri pilihan antara (memberi) Syafa'at dan memasukkan Separuh umatku ke dalam surga, maka aku memilih untuk memberi syafa'at, karena syafa'at itu lebih merata (umum) dan lebih mencukupi. Apakah kalian menyangka bahwa Syafa'at itu hanya untuk orang-orang mukmin yang bertaqwa, Tidak ! Melainkan juga untuk orang-orang yang berdosa, orang - orang yang kotor, dan orang- orang yang melakukan kesalahan." 

Secara umum, syafaat tersebut ditujukan kepada seluruh umat yang beriman. Mereka yang selama hidupnya pernah mengikrarkan kalimat syahadat, sebagai bukti keimanannya kepada Allah SWT serta pengakuan terhadap Kerasulan Nabi Muhammad SAW. 
Setelah memahami hakekat syafaat tersebut, maka sebagai kaum muslimin hendaknya kita hanya meminta syafaat kepada Allah SWT, sebab hanya Allah lah yang memiliki syafaat. Jadi barang siapa yang meminta syafaat kepada selain Allah, maka hal ini merupakan salah satu bentuk kesyirikan. Oleh sebab itu, jangan pernah meminta syafaat kepada makhluk termasuk Nabi. Untuk itu, mintalah syafaat hanya kepada Allah karena Nabi sekalipun tidak bisa memberikan syafaatnya tanpa ridho dan izin dari-Nya. 

Demikianlah ulasan mengenai golongan manusia yang mendapatkan syafaat dari Rasulullah SAW. Semoga kita termasuk kaum mukmin yang mendapatkan syafaat dari Rasulullah di Yaumil Akhir kelak. Amin ya Robbal Alamin.