السلا م
عليكم ورحمة الله وبراكة
الحمد لله رب
العالمين , وبه نستعين على امور الدنيا والدين الصلاة والسلام على أشرف الانبياء والمرسلين أما بعد.
Yang kami hormati para Alim Ulamak, Yang kami hormati
para Ustad dan ustadhah,Yang kami hormati pejabat pemerintah terutama Bpk
Bupati……… beserta ibu …….
Yang kami hormati kepala Desa ………Yang kami hormati
seluruh jajaran pemerintah dari pusat dan daerah yang di rohmati Allah
Yang kami cintai para pembaca yang budiman, Yang kami
hormati para pendengar yang budiman
Pertama dan yang paling utama marilah kita haturkan
puja dan puji kepada zat yang maha agung yang mana pada kesempatan yang
berbahagia ini kita bisa bersua kembali, berjumpa kembali , BERMUJALASAH,
BERTATAPMUKA, BERTEMU dalam acara Pengajian pada hari ini
Kedua kalinya marilah kita bersholawat kepada baginda
kita Nabi yang agung, Nabi yang bijaksana, Nabi Nabi yang arif, Nabi yang tutur
katanya menyentuh semua hati yang mendengarnya Nabi yang mengangkis kita dari
alam kebodohan dibawa kealam yang terang benderang yakni alam yang penuh dengan
Ilmu agama seperti pertemuan ini.
Dalam tulisan yang sebelumnya kami telah menulis
pidato tentang Umroh sekaligus hari berikutnya kami menulis pidato tentang haji maka pada kesempatan yang berbahagia ini kami akan menguraikan
sedikit Sabda Baginda kita Nabi Muhammad SAW yang terangkum dalam thema
KEBEBASAN HIDUP DI DUNIA.
HADIRIN YANG BERBAHAGIA
Dalam hidup tentunya ada bimbingan yang mengarah
kepada kehidupan dan mengarah kepada kematian, begitu pula cinta (pertemuan
cinta) yang pastinya akan ada sebuah perpisahan, begitupun juga perbuatan akan ada
pembalasan, itulah mengapa Allah mengutus Rasulnya untuk menyampaikan agar
manusia tidak tersesat dijalannya, mengutus seorang nabi yang memberikan arahan
kepada jalan menuju syurganya namun kadang-kala manusia mendustakannaya.
Maka manusia diberikan kebebasan dalam kehidupannya
baik itu memilih agamanya, namun agama apa yang harus diikuti maka hal itu kita
harus mencari sebuah referensi tentang kehidupan dan agama, kehidupan ini tidak
akan benar apabila di ambil dari seseuatu referensi yang tidak benar begitu
pula sebaliknya kehidupan akan benar dan pasti benar apabila kita ambil dari
referensi yang benar.. betul.?
Dalam Al-quran allah SWT berfirman yang artinya “TIDAK
ADA PAKSAAN DALAM AGAMA NAMUN SUDAH ADA PETUNJUKNYA” jadi rujukan yang mana
yang kita pilih itulah yang menjadi pegangan buat kita yang tentunya adalah
islam agama yang Haq dan benar sebagaiman firman Allah:
ان الدين عند الله الاسلام
Sesungguhnya
agama yang benar disisi Allah adalah agama Islam.
HADIRIN YANG
BERBAHAGIA
Silahkan kita
hidup XL (semaunya) silahkan kita cintai kekasih kita semaunya, silahkan
kerjakan apa yang kita akan kerjakan semaunya namun hal tersebut tidak jauh control
dari Allah SWT semua akan ada balasannya, semua akan ada pertanggung jawabannya
dalam sebuah hadist Nabi bersabda :
اتاني جبريل فقال : يا محمد عش ما شئت فإنك
ميت, وأحبب ما شئت فإنك مفارقه, واعمل ملشئت فإنك مجزي به, واعلم أن شرف المؤمن
قيامه بالليل , وعزه إستغنائه عن الناس, رواه البيهاكي عن جابر
Artinya :
Malikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata, wahai Muhammad
hiduplah kamu sesuka hatimu maka sesungguhnya kamu akan meninggal, cintai apa
yang kamu cintai maka pada suatu saat kamu akan berpisah dan kerjakan apa yang
kamu akan kerjakan maka sesungguhnya kamu akan dibalas, dan ketahuilah
kemulyaan orang mukmin itu terletak pada menghidupkan malam-malamnya dan tidak
butuhnya kepada manusia.
Sudah jelas
hidup kita mau di bawak kemana maka sebelum kita meninggalkan dunia ini kita
harus betul-betul memikirkan kehidupan yang selanjutnya yang mana dalam
kehidupan itu senua perbuatan kita dibalas.
Maka sebenarnya
kehidupan dunia ini adalah kehidupan untuk memilih jalan mana yang akan kita
tempuh untuk menuju Syurga JADI JANGAN SAMPAI ANDA SALAH PILIH KALAU TIDAK ANDA
AKAN MENYESAL SELAMANYA.
Sampai disinlah pertemuan kita kurang dan lebihnya
mohon maaf
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Artikel by : https://al-inaya.blogspot.co.id