السلا م عليكم ورحمة الله وبراكة
الحمد لله رب العالمين , والعاقبة للمتقين , ولا عدوان إلا على الظالمين , والصلاة والسلام على خير خلقة محمد وأله أجمعين. أما بعد
Yang kami hormati para Alim Ulamak, Yang kami hormati para Ustad dan ustadhah,Yang kami hormati pejabat pemerintah terutama Bpk Bupati……… beserta ibu …….
Yang kami hormati kepala Desa ………Yang kami hormati seluruh jajaran pemerintah dari pusat dan daerah yang di rohmati Allah
Yang kami cintai para pembaca yang budiman, Yang kami hormati para pendengar yang budiman
Hadirin yang berbahagia.
Pertama dan yang paling utama marilah kita haturkan puja dan puji kepada zat yang maha agung yang mana pada kesempatan yang berbahagia ini kita bisa bersua kembali, berjumpa kembali , BERMUJALASAH, BERTATAPMUKA, BERTEMU dalam acara Pengajian pada hari ini
Kedua kalinya marilah kita bersholawat kepada baginda kita Nabi yang agung, Nabi yang bijaksana, Nabi Nabi yang arif, Nabi yang tutur katanya menyentuh semua hati yang mendengarnya Nabi yang mengangkis kita dari alam kebodohan dibawa kealam yang terang benderang yakni alam yang penuh dengan Ilmu agama seperti pertemuan ini.
Ketiga kalinya kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada protocol yang telah memberikan sedikit waktu kepada kami untuk menyampikan segelintir tausyiyah/ peringatan kepada kita bersama dengan thema PENYAKIT HATI
HADIRIN YANG BERBAHAGIA
Manusia memang tidak ada yang sempurna namun ketidaksempurnaan ini harus kita perkecil dan kita kurangi yang akhirnya kita menjadi orang yang sempurna baik itu dimata manusia terutama di hadapan Allah SWT, banyak penyakit yang menjangkit dalam hati manusia. Penasaran apa penyakit hati yang ada dalam diri manusia? Yook kita simak
Sombong
Sering orang karena jabatan, kekayaan, atau pun kepintaran akhirnya menjadi sombong dan menganggap rendah orang lain. Bahkan Fir’aun yang takabbur sampai-sampai menganggap rendah Allah dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Kenyataannya Fir’aun adalah manusia yang akhirnya bisa mati karena tenggelam di laut.
Allah melarang kita untuk menjadi sombong:
وَلا تَمْشِ فِي الأرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الأرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولا
“Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’ 37]
Dusta
Adapun Al-Kadzib (kebohongan), maka perbuatan ini akan mengantarkan pada kejahatan, yaitu berpalingnya dari sifat istiqamah. Ada juga yang mengatakan bahwa kebohongan adalah kemaksiatan yang paling cepat menyebar. Tentang tercelanya membicarakan segala sesuatu yang ia dengar, Rasulullah bersabda,
“Seseorang yang senantiasa & terbiasa dgn dusta akan dicatat di sisi Allah ta’ala sebagai pendusta.” (HR. Bukhari 10/423, Muslim no. 2606).
‘Ujub (kagum akan diri sendiri)
Ini mirip dengan sombong. Kita merasa bangga atau kagum akan diri kita sendiri. Padahal seharusnya kita tahu bahwa semua nikmat yang kita dapat itu berasal dari Allah. Jika kita mendapat keberhasilan atau pujian dari orang, janganlah ‘ujub. Sebaliknya ucapkan “Alhamdulillah” karena segala puji itu hanya untuk Allah.
Berhati-hatilah dengan penyakit ujub, sebab jika sudah menjangkit kedalam hati hanya akan menimbulkan keburukan. Ujub merusak dan menghancurkan amal kebaikan. Rasulullah SAW bersabda:
ثَلاَثٌ مُهلِكَاتٌ شُحٌّ مُطَاعٌ وَهَوَيً مُتَّبَعٌ وَاِعْجَابُ المَوءِ بِنَفْسِهِ
Artinya : Tiga perkara yang dapat menghancurkan, yaitu : kebakhilan yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti dan ujub seseorang terhadap dirinya.
Iri dan Dengki
Allah melarang kita iri pada yang lain karena rezeki yang mereka dapat itu sesuai dengan usaha mereka dan juga sudah jadi ketentuan Allah.
Ÿوَلا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’ 32]
Iri hanya boleh dalam 2 hal. Yaitu dalam hal bersedekah dan ilmu. “Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi Allah harta lalu dia belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)
Riya’
Riya’ adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer kepada manusia, agar orang mengira dan memujinya sebagai orang yang baik atau gemar beribadah seperti shalat, puasa, sedekah, dan sebagainya.
Bakhil atau Kikir
Bakhil alias Kikir alias Pelit alias Medit adalah satu penyakit hati karena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau bersedekah.
HADIRIN YANG DIROHMATI ALLAH
Itulah beberapa penyakit hati yang terkandung dalam dirikita semua maka berhati-hatilah supaya kita semua terhindar dari npenyakit hati itu prbaiki hati dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah karena apabila hati rusak maka jasad kita akan ikut rusak jika hati kita baik maka seluruh jasad kita akan baik sebagaimana Sabda Nabi :
اذا صلحت صلح الجسد كله واذا فسدت فسد الجساد كله الا وهي القلب.
Yang artinya : jika hati baik maka semua jasad akan baik dan jika hati buruk semua jasad akan buru.Jadi semua tingkahlaku manusia di monitor oleh hati.
HADIRIN YANG BERBAHAGIA
Sampai disinlah pertemuan kita kurang dan lebihnya mohon maaf
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Artikel by : https://al-inaya.blogspot.co.id