Karena demikian agungnya ibadah yang satu ini, maka Allah Ta’ala mendorong hamba-hamba-Nya untuk berdoa dalam banyak ayat Alquran Al-Karim, seperti firman Allah Ta’ala,
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.”
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik” (QS. Al-A’raf: 55-56).
هُوَ الْحَيُّ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَادْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ ۗ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka berdoalah (dan beribadahlah) kepada-Nya dengan memurnikan ibadah kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam” (QS. Ghafir: 65).
Dan Allah Ta’ala–pun mengabarkan kepada hamba-hamba-Nya bahwa Dia dekat dengan hamba-Nya yang berdoa kepada-Nya dan menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-Nya, Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (QS. Al-Baqarah: 186).
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
“Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (lain yang berhak disembah)? Amat sedikitlah kamu mengingat(-Nya)” (An-Naml: 62).
Siapakah Mereka yang Paling Banyak Berdoa?
Sebagaimana diketahui bahwa doa adalah ibadah yang agung, sedangkan ulama telah menjelaskan bahwa kesempurnaan seseorang dalam beribadah kepada Allah dipengaruhi oleh seberapa besar pengetahuan seseorang tentang-Nya dan pengamalan sesuatu yang menjadi tuntutan pengetahuan tersebut.
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
أكمل الناس عبودية المتعبد بجميع الأسماء والصفات التي يطلع عليها البشر
“Manusia yang paling sempurna peribadahannya adalah orang yang beribadah (dengan melaksanakan tuntutan peribadahan) yang terdapat dalam semua nama dan sifat Allah yang diketahui oleh manusia” (Madarjus Salikin).
Oleh karena itulah, setiapkali pengetahuan seseorang tentang nama, sifat, dan perbuatan Allah semakin tinggi dan hubungannya dengan-Nya semakin dekat, maka ia akan semakin merasa sangat membutuhkan Allah Ta’ala dan semakin memperbanyak doa kepada-Nya semata. Maka pantaslah jika golongan hamba-hamba Allah yang paling sempurna dalam melaksanakan ibadah doa kepada Rabb mereka dalam seluruh keadaan dan urusan mereka adalah para nabi dan rasul-Nya ‘alaihimush shalatu was salam.
Allah Ta’ala telah memuji mereka karena ibadah doa mereka yang sempurna dalam Alquran Al-Karim, dan menyebutkan beberapa doa mereka dalam beberapa keadaan di dalam Kitab-Nya.(al-Inaya/Msl)