I. Pengertian Manajemen
Pada saat ini manajemen sudah banyak dikenal di kalangan masyarakat secara luas. Setiap organisasi baik yang mencari keuntungan maupun lembaga sosial hampir semuanya menyadari pentingnya manajemen.
Istilah manajemen berasal dan bahasa Inggris “management”, dipandang dari segi anti kata manajemen berarti pengelolaan.[1]
Kamus istilah manajemen mengartikan manajemen sebagai (1) Proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. (2) Pejabat pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi.[2]
Mary Parker Follerr yang dikutip oleh Muhammad Bukhori menejemen diartikan seni dalam melakukan perencanaan, mengorganisir, memimpin dan mengendalikan manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan organisasi yang secara efektif dan secara efisien.[3]
Sedangkan ilmu manajemen dapat diberikan suatu pengertian yang cukup sederhana yaitu suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara mencapai suatu tujuan dengan efektif serta efisien dengan menggunakan bantuan / melalui orang lain.[4] Yang dimaksud menggunakan bantuan / melalui orang lain adalah dapat berupa bantuan orang lain dalam wujud fikiran, tenaga serta dapat pula intuisinya.
Dapat pula manajemen diambil pengertian sebagai tata laksana untuk mencapai tujuan dan umumnya yang memegang police tata laksana yang disebut manajer (pimpinan, ketua, kepala). Manajer harus dapat melaksanakan, mengatur proses fungsi manajemen yang meliputi (1) perencanaan, (2) koordinasi / organisasi, (3) pengarahan, (4) kontrol / pengawasan dan (5) evaluasi / penilaian.[5]
Secara umum manajemen dapat diidentifikasikan sebagai kemampuan atas ketrampilan memperoleh sesuatu hasil dalm rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Dan orang yang mengatur tata laksana kegiatan orang-orang yang terlibat pencapaian tujuan itu disebut manajer (pimpinan, ketua, kepala). Adapun secara khusus dalam dunia pendidikan, manajemen diartikan sebagai memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Dipilih manajemen sebagai aktivitas agar konsisten dengan istilah administrasi dengan administrator dalam mengemban misi sebagai atasan dan sebagai manajer dalam memadukan sumber-sumber pendidikan serta sebagai supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar.
Baca:POAC-planning-organizing-actuating-and.kontroling
PENGERTIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
II. Pengertian Pendidikan Islam
Untuk memberikan pengertian pendidikan Islam, lebih bijaknya kalau melihat konsep pendidikan terlebih dahulu. Menurut Ki Hajar Dewantoro, mendidik adalah menuntun segala kekuatan yang ada pada anak-anaknya mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat sehingga mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.[6]
Menurut H.M. Arifin adalah usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam hal bentuk pendidikan formal maupun non formal. Dengan kata lain pendidikan pada hakekatnya adalah ikhtiar untuk membantu dan mengarahkan fikiran dan fitrah manusia supaya berkembang sampai ke titik maksimal yang dapat dicapai dengan tujuan yang dicita-citakan.[7]
Sedangkan menurut Ahmad D. Marimba adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.[8]
Dari pengertian tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan itu dilaksanakan oleh orang dewasa yang ditujukan kepada anak yang merupakan benih yang berkembang membutuhkan bimbingan dan bantuan. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi anak calon manusia dewasa yang akan mengemban tugas melaksanakan dan melanjutkan kekhalifahan di bumi yang mempunyai tanggung jawab di hadapan Allah.
Baca : Pengertian Manajemen Pendidikan Islam
“Setiap kamu adalah pemimpin dan kamu bertanggung jawab atas yang dipimpinnya”[9]
Adapun dasar pendidikan Islam adalah Al Qur’an dan Al Hadist:
1. Dasar yang bersumber pada Al Qur’an
Di dalam Al Qur’an banyak dijumpai ayat-ayat yang mendorong kita untuk melaksanakan pendidikan antara lain:
a. Firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 122
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang), mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golonga diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama memberikan peringatan kepadanya supaya mereka itu menjaga diri”[10]
b. Firman Allah surat At-Tahrim ayat 6
“Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirima dan keluargamu dari api neraka”[11]
2. Dasar yang bersumber pada Al-Hadist
Selain dari Al Qur’an hadist-hadist yang menjelaskan tentang pendidikan diantaranya adalah:
“Semua anak dilahirkan atas fitrah, sehingga ia jelas lesannya, kemudian kedua orang tuanyalah yang menyebabkan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi” (H.R. Abu Ja’far Al-Thabrani dan Al Baihaqi dan Al Aswad bin Sari)[12]
III. Manajemen Pendidikan Islam
Dari beberapa uraian manajemen dan pendidikan Islam ternyata adalah penggabungan dua ilmu yaitu manajemen dan pendidikan Islam. Menurut Prof. Dr. Mujamil Qomar manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien.[13]
Lebih lanjut definisi di atas dapat dijabarkan sebagai berikut untuk mempermudah pemahaman dan implikasi yang ada.
Pertama, proses pengelolaan lembaga pendidikan secara Islami. Dalam proses pengelolaan ini aspek yang ditekankan adalah nilai keislaman yang bersandar pada Al Qur’an dan Al Hadist. Misalnya terkait dengan pemberdayaan, penghargaan, kualitas, dll.
Kedua, lembaga pendidikan Islam. Fokus dan manajemen pendidikan Islam adalah menangani lembaga pendidikan Islam mulai dan pesantren, madrasah, perguruan tinggi dan sebagainya.
Ketiga, proses pengelolaan pendidikan Islam secara Islami. Proses pengelolaan harus sesuai dengan kaidah-kaidah Islam atau memakai kaidah-kaidah menejerial yang sifatnya umum tapi masih sesuai dengan nilai-nilai keislaman.
Keempat dengan cara menyiasati. Hal ini mengandung makna strategi, karena manajemen penuh siasat atau strategi yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Demikian pula dengan manajemen pendidikan Islam yang selalu memakai strategi tertentu.
Kelima, sumber-sumber belajar dan hal-hal yang terkait. Sumber-sumber belajar di sini memiliki cakupan yang luas, yaitu:
- Manusia, yang meliputi : guru, murid, pegawai dan pengurus
- Bahan, yang meliputi buku, perpustakaan, dll
- Lingkungan merupakan segala hal yang mengarah ke masyarakat
- Alat dan peralatan seperti alat peraga, laboratorium, dsb
- Aktivitas yang meliputi keadaan sosio politik, sosio kultural dalam masyarakat
Keenam, tujuan pendidika Islam. Tujuan merupakan hal yang vital yang mengendalikan dan mempengaruhi komponen-komponen dalam lembaga pendidikan agama Islam.
Ketujuh, efektif dan efisien. Artinya, manajemen yang berhasil mencapai tujuan dengan penghematan tenaga, waktu dan biaya.
Baca : Matkul. Pengertian, dan Fungsi-Fungsi Manajemen Pengertian Islam
KARAKTERISTIK MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
Manajemen pendidikan Islam merupakan manajemen pendidikan yang berlabel Islam. Sudah barang tentu mempunyai karakteristik tersendiri. Karakteristik itu tidak lepas yang bersifat Islami. Menurut Prof. Dr. Mujamil Qomar, istilah Islam itu dapat dimaknai sebagai Islam wahyu atau Islam budaya. Islam wahyu meliputi Al Qur’an dan hadist-hadist nabi maupun hadist qudsi. Sementara itu, Islam budaya meliputi ungkapan sahabat, pemahaman ulama, pemahaman cendekiawan muslim dan budaya umat Islam.[14]
Oleh sebab itu manajemen pendidikan Islam melibatkan wahyu dan budaya kaum muslimin ditambah dengan kaidah-kaidah manajemen pndidikan secara umum. Hal-hal yang selalu dipertimbangkan
sebagai bahan acuan adalah sebagai berikut:
1. Teks-teks wahyu baik A1-Qur’an maupun hadis yang terkait dengan manajemen pendidikan Islam
Misalnya surat al-Hasyr: 18
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
Ibnu Majah menyatakan, Al-Abbas bin Walid al Dimsyqiy telah menyampaikan riwayat kepada kami, Wahb bin Sa’id bin Athiyah Al Salamiy telah menympaikan riwayat kepada kami, Abd. Al Rahman bin Zaid bin Aslam telah menyampaikan (riwayat) kepada kami (riwayat ini) dan ayahya dari Abudllah bin Umar yang berkata, Rasulullah bersabda : Berikanlah gaji / upah pegawai sebelum kering keringatnya”[15]
2. Perkataan-perkataan para sahabat nabi maupun ulama dan cendekiawan muslim yang terkait dengan manajemen pendidikan.
Contohnya perkataan Sayyidina Ali bin Abi Thalib
“Kebenaran yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisasi”
3. Realitas perkembangan lembaga pendidikan Islam
4. Kutlur komunitas (pimpinan dan pegawal) lembaga pendidikan Islam
5. Ketentuan kaidah-kaidah manajemen pendidikan
Bahan acuan di atas merupakan refleksi ciri khas bangunan manajemen pendidikan Islam kecuali yang ketentuan kaidah-kaidah manajemen pendidikan (nomor 5) merupakan tambahan yang bersifat umum. Pengambilan itu tentunya setelah diseleksi berdasarkan nilai-nilai Islam dalam realitas yang dihadapi lembaga pendidikan Islam.
Teks wahyu sebagai sandaran teologis; perkataan-perkataan para sahabat nabi, lama dan cendekiawan muslim sebagai sandaran rasional; realitas perkembangan lembaga pendidikan Islam serta kultur komunitas (pimpinan dan pegawai) lembaga pendidikan Islam sebagai sandaran empiris; sedangkan ketentuan kaidah-kaidah manajemen pendidikan Islam sebagai sandaran teoritis. Jadi, bangunan manajemen pendidikan Islam ini diletakkan di atas empat sandaran yaitu sandaran teologis, rasional; empiris dan teoritis.[16]
Dan berbagai sandaran yang bersifat ilahi, rasio dan ilmiah akan menimbulkan keyakinan yang berdasar pada kebenaran ketuhan, berdasar akal fikiran, berdasar data yang akurat yang dipraktekkan berkali-kali dalam pengelolaan pendidikan.
Dapat dipahami bahwa manajemen pendidikan Islam yang karakteristik Islami akan lebih unggul dibanding dengan manajemen pendidikan yang bersifat umum, baik secara personal maupun lembaga. Satu lagi yang perlu kita cermati apakah kelebihan manajemen pendidikan Islam yang unggul secara teori sudah diwujudkan unggul secara riil dalam dunia atau lembaga pendidikan di negeri ini?
Menurut Mujamil Qomar, perwujudan secara riil manajemen pendidikan Islam masih kalah dengan non muslim hal ini ditunjukkan oleh hal-hal di bawah ini :
1. Islam masih terbiasa dengan tradisi dakwah, ukan akademik
2. Dalam hal pendanaan Islam masih jauh dari kebutuhan.
3. Kepedulian masyarakat terhadap pendidikan Islam masih kurang, masyarakat Islam jika mempunyai anak pandai di sekolahkan pada sekolah negeri.
4. Profesionalisme masyarakat muslim masih apa adanya.
KESIMPULAN
Dan berbagai uraian di atas dapat diambil beberapa kesimpulan:
1. Manajemen pendidikan Islam adalah penggabungan dan dua disiplin ilmu yaitu manajemen dan pendidikan Islam
2. Manajemen pendidikan Islam itu mempunyai pengertian yang jelas yaitu suatu proses pengelolaan lembaga pendidikan Islam secara Islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien
3. Yang membedakan manajemen pendidikan umum dengan manajemen pendidikan Islam adalah proses pengelolaan yang Islami dan lembaga pendidikan yang dikelola
4. Manajemen pendidikan Islam mempunyai karakteristik yang Islami, senantiasa melibatkan wahyu dan budaya kaum muslimin ditambah kaidah-kaidah manajemen pendidikan umum.
REFERENSI
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan, Al Ma’arif, Bandung, 1989.
Departemen Agama RI, Al Qur‘an dan Terjemahannya, Jakarta, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Qur’an, 1979/1980.
Djati Julitriarsa, John Suprihanto, Manajemen Umum, BPFE, Yogyakarta, 1998.
H.M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, Bulan Bintang, Jakarta, tt.
Jalaludin Abdurrahman bin Abu Bakar As Suyuti, Jamiush-Shohir, Darul Fikri, tt.
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Erlangga, Yogyakarta.
Mujamil Qomar et, al, Meniti Jalan Pendidikan Islam, P3M STAIN Tulungagung dengan Pustaka Pelajar Yogyakarta, 2003.
Muhammad bin Yazid Abu Abdillah Al Qozwini, Sunan Ibnu Majah, Jilid II, Beirut.
Muhammad Bukhori, dkk, Azaz-azaz Manajemen, Aditya Media, Yogyakarta, 2005
Taliziduku Ndzaha, Manajemen Perguruan Tinggi, Bina Aksara, Jakarta, 1988.
Zahara Idris, Dasar-dasar Kependidikan, Angkasa Raya, Padang, 1981.