Friday, August 3, 2018

Istinjak yang di Qiyaskan dengan batu.

Dalam kitab sudah kita ketahui apalagi yang sudah lama bergelut dibidang ilmu agama dan berdomisili dalam pondok pesantren tentunya sudah tidak asing lagi yang mananya syarat-syarat istinjak menggunakan selain air, di dalam kitab fiqih banyak dijelaskan namun kadang kita lupa dan perlu mengulang kembali dan mengingat kembali hal tersebut sehingga otak akan merespon dan ingat masa-masa silam dalam pesantren.


 Adapun sesuatu yang dapat di buat bersuci atau istinjak dengan menggunakan selain air atau suatu benda yang disamakan dan diqiyaskan dengan batu adalah:

1. Perkara tersebut harus berupa barang yang suci
2. Perkara tersebut harus keras,
3. Perkara tersebut harus menghilangkan atau mencabut najis dan bisa menyerap najis,
4. Perkara tersebut tidak dimulyakan syarak.

Disebutkan dalam kitab Kasyifatussaja fi syarhi safinatunnaja shahifah : 18 Maktabah Hidayah.

واعلم أن ما هو مقيس على الحجر الحقيقي وهو ما إذا وجد القيود الاربعة فيسمى حجرا شرعيا  يجوز الاستنجاء به 
الاول أن يكون طاهرا فخرج به النجس كالبعر والمتنجس كالحجر المتنجس. 
والثاني ان يكون جامدا فلو استنجا برطب من حجر أوغيره كماء الورد والخل لم يجزئه.
والثالث أن يكون قالعا للنجاسة منشفا فلا يجزئ الزجاج والقصب الاملس ولا الترب المتناثر بخلاف التراب الصلب إلى أن قال –
والربع أن يكون غير محترم خرج به المحترم كمطعوم الادمي كالخبز ومطعوم الجن كالعظم وكالجزء منه كيده ويد غيره وكذنب البعير المنفصل وأما الجلد فالاظهر أنه إن كان مدبوغا جاز الاستنجاء به وإلا فلا كما قاله الحصيني. اهـ

Keterangan : ,Ketahuilah bahwa sesungguhnya setiap perkara itu bisa diqiyaskan pada batu secara hakiki (sebenarnya) yaitu suatu perkara yang ditemukan empat kereteria maka bisa disebut batu secara syar’I dan boleh dipergunakan untuk beristinjak.

Pertama : Perkara tersebut harus suci maka dikecualikan sesuatu yang najis . seperti kotoran hewan dan perkara yang terkena najis seperti batu yang terkena najis.

Ke-dua : barang tersebut harus keras, dan andaikan seseorang beristinjak dengan batu yang basah dan lainnya  sseperti air kembang mawar dan air cuka maka hukumnya tidak mencukupi.

Ke-Tiga : Perkara tersebut harus bisa menghilangkan atau mencabut najis dan bisa menyerap najis. Maka tidak cukup beristinjak dengan menggunakan kaca , bamboo yang halus  dan tidak mencukupi pula beristinjak dengan menggunakan debu yang halus . lain halnya dengan tanah yang keras maka bisa mencukupi.

Ke-empat : Perkara tersebut tidak dimuliakan, maka dikecualikan perkara yang dimuliakan . seperti makanan manusia, semisal roti, atau sesuatu yang menjadi makanan jin seperti tulang dan anggota jus dari badan manusia, seperti tangannya sendiri atau tangan orang laindan ekornya unta yang sudah terpisah, sedangkan istinjak dengan menggunakan kulit , menurut qoul adzhar atau qoul yang lebih jelas hukumnya diperinci, jika kulit tersebut telah disamak, maka boleh dibuat istinjak, dan jika belum disamak maka tidak diperbolehkan.

Demikian artikel yang kami tulis semuga bermanfaat dan jika anda suka dengan artikel ini bisa di share dengan teman anda yang lain (Al-Inayah)