Thursday, December 8, 2016

Jawaban Aswaja terhadap kalaim dusta

Assalamu alaikum Wr. Wb.

Ada seorang Ust yang cukup fasih berbahasa Arab mendoktrin saya. Pertama, bahwa mazhab Ahlus Sunnah Wal Jam’ah (Aswaja). Itu katanya bukan mazhab yang shahih. Karena menggunakan dalil-dalil dari sahabat Nabi, sedangkan sahabat Nabi itu menurut dia telah merampas hak imamah/khilafah Ali bin Abi Thalib. Kedua mazhab yang Shahih itu adalah mazhab Ahlul Bait(Syi’ah) karena mengikuti Al-Qur’an, Hadits Nabi dan Ahlul Bait/Para Imam. Maka barangsiapa yang tidak berpegang pada Imam-Imam (Ahlul Bait) jika mereka mati sama dengan mati jahiliyah (tidak beriman). Pertanyaan saya. Betulkah kalaim kebenaran itu ? sebab awam (terutama para muhibbin)takut membantah kali mini karena yang disodorkan ini adalah Ahlul Bait mereka takut salah menjawab walau merasa yang diajukan itu aneh dan berlebihan.
Waalaikum salam Wr. Wb.
Kalaim seperti itu (yang kadang menisbatkan diri kepada mazhab Ahlul Bait)jelaslah tidak benar dan anhistoris. Para shabat Nabi adalah mereka yang dekat dengan rumah kenabian. Pendukung dakeah Rasulullah SAW (dari kalangan Muhajirin maupun Ansor) yang kualitas iman mereka dipuji Al-qur’an. Sedangkan Syaidina Ali sendiri juga mendukung ketiga khiafah sebelumnya, bahkan legowo ketika terpilih sebagai khalifah keempat.(keempatnya kemudian disebut dengan Al-Khulafa’ Al-Rosyidin)

Ketika sayyidina Kahalifah Abubabakar terpilih sebagai Khalifah pertama, sayyidina Ali berbaiat dengan ikhlas dan santun, sesuai sifat-sifatnya yang mulia. Sedangkan tatkala Khalifah kedua, sayyidina Umar bin Khattab terpilih, beliaupun sempat jadi Mustasyar (penasehat)nya, sedangkan saat sayyidina Utsman jadi khalifah ketiga, kedua putra beliau (Al-Hasan dan Al-Husain) telah bertanggung jawab dalam mengamankan sang Khalifah dari maker para pemberontak. Adapun ketika sayyidina Ali menjadi Khalifah keempat segenap sahabat Nabi(sahabat-sahabat Nabi juga) mendukung secara solid,kecuali kemudian ada sekelompok yang keluar barisan,mereka itu adalah kaum khawarij . nah khawarij inilah memang memusuhi sayyidina Ali dan para sahabatnya(Ahlus sunnah waljama’ah) adapun kelompok pendukung Ali tetap konsisten pada jalur utama (menstream) demi menjaga kemurnia ajaran Nabi secara Mutawatir. (berkesinambunngan) sampai sekarang . sedangkan yang mengkalaim kebenaran,tapi menyempal dari arus utama tersebut tidak dapat dipertanggung-jawabkan secara historis, karena telah mengkaburkan fakta-fakta sejarah yang disepakati manyoritas. Kelompok itu (yang kita anut selama ini ) tentu saja meengikuti Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para sahabat dan Ahlul bait (dengan tampa mebeda-bedakan di antara mereka )yang enjadi pengeban dan peneerus ajaran Nabi Muhammad SAW itu sebenarnya bukan sekedar murid-murid pilihan Rasul, melainkan mereka itu adalah sahabat plus ahlul bait.(keluarga Nabi juga). Khalifah sahabat Abu Bakar selain sahabat pertama dan utama, beliau merupakan mertua kesatu.demikian juga Sayyidina Umar, sahabat dekat yang menguatkan meliter Muslim itu juga mertua Nabi.
Artikel By Al-Inaya.Blogspot.com