Assalamu alaikum Wr. Wb.
Ada seorang Ust yang cukup fasih
berbahasa Arab mendoktrin saya. Pertama, bahwa mazhab Ahlus Sunnah Wal Jam’ah
(Aswaja). Itu katanya bukan mazhab yang shahih. Karena menggunakan dalil-dalil
dari sahabat Nabi, sedangkan sahabat Nabi itu menurut dia telah merampas hak
imamah/khilafah Ali bin Abi Thalib. Kedua mazhab yang Shahih itu adalah mazhab
Ahlul Bait(Syi’ah) karena mengikuti Al-Qur’an, Hadits Nabi dan Ahlul Bait/Para
Imam. Maka barangsiapa yang tidak berpegang pada Imam-Imam (Ahlul Bait) jika
mereka mati sama dengan mati jahiliyah (tidak beriman). Pertanyaan saya.
Betulkah kalaim kebenaran itu ? sebab awam (terutama para muhibbin)takut
membantah kali mini karena yang disodorkan ini adalah Ahlul Bait mereka takut
salah menjawab walau merasa yang diajukan itu aneh dan berlebihan.
Waalaikum salam Wr. Wb.
Kalaim seperti itu (yang kadang
menisbatkan diri kepada mazhab Ahlul Bait)jelaslah tidak benar dan anhistoris.
Para shabat Nabi adalah mereka yang dekat dengan rumah kenabian. Pendukung
dakeah Rasulullah SAW (dari kalangan Muhajirin maupun Ansor) yang
kualitas iman mereka dipuji Al-qur’an. Sedangkan Syaidina Ali sendiri juga
mendukung ketiga khiafah sebelumnya, bahkan legowo ketika terpilih sebagai
khalifah keempat.(keempatnya kemudian disebut dengan Al-Khulafa’ Al-Rosyidin)
Ketika sayyidina Kahalifah
Abubabakar terpilih sebagai Khalifah pertama, sayyidina Ali berbaiat dengan
ikhlas dan santun, sesuai sifat-sifatnya yang mulia. Sedangkan tatkala Khalifah
kedua, sayyidina Umar bin Khattab terpilih, beliaupun sempat jadi Mustasyar (penasehat)nya,
sedangkan saat sayyidina Utsman jadi khalifah ketiga, kedua putra beliau
(Al-Hasan dan Al-Husain) telah bertanggung jawab dalam mengamankan sang
Khalifah dari maker para pemberontak. Adapun ketika sayyidina Ali menjadi
Khalifah keempat segenap sahabat Nabi(sahabat-sahabat Nabi juga) mendukung
secara solid,kecuali kemudian ada sekelompok yang keluar barisan,mereka itu
adalah kaum khawarij . nah khawarij inilah memang memusuhi sayyidina Ali
dan para sahabatnya(Ahlus sunnah waljama’ah) adapun kelompok pendukung Ali
tetap konsisten pada jalur utama (menstream) demi menjaga kemurnia ajaran Nabi
secara Mutawatir. (berkesinambunngan) sampai sekarang . sedangkan yang
mengkalaim kebenaran,tapi menyempal dari arus utama tersebut tidak dapat
dipertanggung-jawabkan secara historis, karena telah mengkaburkan fakta-fakta
sejarah yang disepakati manyoritas. Kelompok itu (yang kita anut selama ini )
tentu saja meengikuti Al-Qur’an, As-Sunnah, dan ijma’ para sahabat dan
Ahlul bait (dengan tampa mebeda-bedakan di antara mereka )yang enjadi pengeban
dan peneerus ajaran Nabi Muhammad SAW itu sebenarnya bukan sekedar murid-murid
pilihan Rasul, melainkan mereka itu adalah sahabat plus ahlul bait.(keluarga
Nabi juga). Khalifah sahabat Abu Bakar selain sahabat pertama dan utama, beliau
merupakan mertua kesatu.demikian juga Sayyidina Umar, sahabat dekat yang
menguatkan meliter Muslim itu juga mertua Nabi.
Artikel By Al-Inaya.Blogspot.com