Seseorang yang gemar membaca Koran dimana-mana akan membawa Koran terutam disekitar rumah dan pada pagi hari karena memang korang itu datang pada pagi hari dan selalu ada berita terhangat dan terbaru, namun permasalahannya dalam Koran itu kadang tedapat tulisan Al-Mu’adzom (al-Qur’an)yang kadang ditulis dengan bahasa arab dan bahasa Indonesia.
Baca : cara Istinjak Orang Wasir (Ambien)
Dalam masalah di atas bagaimana Islam menyikapi hal tesebut, karena di dalam Koran itu ada tulisan yang di Mulyakan maka tetap hukumnya tidak boleh di bawa ke WC sebagaimana yang tertera dalam kitab Hasyiyah al-Jamal al-Jus 1 shahifah 82 Maktabah dharul Fikri sebagai berikut:
و أن ينحي عنه ماعليه معظم من قرأن أوغيره (قوله: من قرأن , أوغيره )سواء كان القرأن مكتوبا بالخط العربي , أوبغيره كالهندي لأن ذوات الحروف ليست قرأنا ,وأنما هي دلة عليها .اهـ ع ش وبحث الاذراعي تحريم إدخال المصحف الخلاء بلا ضرورة إجلالا له وتكريما , والمنقول الكراهة وهو المعتمد عند م ر .
Keterangan : Orang yang buang hajat henndaknya menyingkirkan perkara yang di dalamnya terdapat sesuatu yang diangungka, baik dari Al-Qur’an atau yang lainnya, baik al-qur’an itu ditulis dengan arab atau bukan (bahasa Indonesia) seperti berbentuk tulisan india (selain arab), sebab jika dipandang dzatiyah huruf2 tersebut itu tidak disebut al-Qur’an akan tetapi huruf tersebut menunjukkan terhadap al-Qur’an,Imam al-Adzra’I menghukumi haram memasukkan mushaf pada WC jika tidak ada Dharuroh karena untuk mengagungkan dan memulyakan al-Qur’an. Sedangkan menurut hokum yang telah dikutip itu hukumnya makruh dan itu adalah pendapat yang mu’tamad menurut imam ar-Romli.
Demikian semoga bermanfaat kalau anda suka dengan artikel kami bisa di share kepada teman anda untuk menambah wawsan dan kecerdasan, (al-Inaya)