Minyak wangi yang ada pada zaman sekarang ini tidak luput dari alcohol bagiamana pandangan fiqih tentang minyak wangi tersebut.?
Dalam kitab al-Fiqhul Islami Wa Adillatuhu jus 1 shahifah 86 maktabah Syamilah menyebutkan ;
ويعفى عن ميتت دود الفاكهة – إلى أن قال – والكحول المستخدم في الاودية والعطور . اهـ
Keterangan : hukum bangkai belatung yang terdapat dalam buah buahan adalah di Ma’fu (dimaafkan) ….. dan jugak hukumnya ma’fu adalah alcohol yang dibuat komposisi obat-obatan dan minyak parfum (minyak wangi).
Baca :
Hukum memotong rambut atau kuku ketika haid.
Dalam Fiqih Mazdahibul Al-Arba’ah jus 1 shahifah 15 menyebutkan :
ومنها) أي من المعفوات المائعات النجسة التي تضاف إلى أودية والروائح العطرة لإصلاحها .فإنه يعفى عن القدر الذي به الإصلاح.اهـ
Termasuk najis yang dimaafkan adalah, cairan-cairan najis yang dicampurkan untuk komposisi obat-obatan dan farfum.Cairan tersebut dapat ditoleransi sesuai dengan kadar yang diperlukan untuk komposisi yang seharusnya. Memakai minyak wangi yang bercampur alcohol tidak dipermasahkan selama campuran tidak berlebihan dan sesuai dengan kebutuhan. Demikian semoga bermanfaat (
al-Inaya)