Thursday, December 8, 2016

Pemikiran Islam Liberal

Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Akhir- akhir ini pemikiran “  Islam Liberal”  semakin digandrungi anak muda dan mahasiswa, karena dinilai membawa angin segar dalam keagamaan. Tapi  di balik dan atas nama penyegaran itu, tersembunyi upaya untuk mereduksi doktrin Islam.Misalnya adanya sepanduk “ Area Bebas Tuhan” di Bandung, juga berbagai pendapat lainnya yang mendekonstruksi nilai-nilai luhur berdasarkan wahyu. Menurut saya, terasa ada upaya mau membelokkan Islam Mekah ke Chicago bagaimana kita harus menyikapi.?

Timbulnya fenomina “Islam Liberal”ini, secara internal menurut hemat saya, salah satunya disebabkan kebekuan di sementara kalangan umat Islam saat ini. Sebelumnya, banyak Ijtihat keagamaan social yang penting seharusnya ditelurkan tana menunggu –nunggu kasus merebak. Sehingga, karena tidak ada ketegasan secara formal , mereka yang mengusung pemikiran bebas masuk dari celah ini secara leluasa. Apalagi di era reformasi kini, yang serba bebas.
Pijakan” Islam liberal” meskipun membawa-bawa bendera Islam, sesungguhnya bila dicermati tidak menggunakan metodologi Islam. Dalam berbagai kajian, mereka emoh memakai metode ‘ulumul Quran. Ilmu-ilmu al-Qur’a, seperti ilmu tafsir. Melainkan menggunakan hermeneutika, ilmu tafsir kontemporer yang terinspirasi system penafsiran Bibel. Tidak memakai ulum al-Hadist, ilmu-ilmu hadist, seperti dirayah, mempelajari struktur genealogi(periwayatan) hadist, tetapi hanya memakai takwil metaforis dan pendekatan logika. Sementara logika seperti kita tahu mempunyai banyak keterbatasan, lebih-lebih ketika bersinggungan dengan hal-hal yang bersifat ghaib dan eskatologis(yang bersifat futuristis kiamat, hari kebangkitan , alam akhirat, dan lain sebagainya).
Demikian pula dalam hal sejarah, gerakan ini tidaka menggunakan pendekatan historis yang umum, melainkan menggunakan kritik sejarah dengan menfikan fakta-fakta social yang snadnya berkesinambungan itu. Pada hakikatnya di balik semua “kajian ilmiyah” ini ada maksud tertentu mendekonstruksi Islam sebagai doktrin dan sistemm secara total dengan bertahap melakukan study dan reinterpretasi terhadap hamper semua kategori ajaran dalam agama Islam.

Baca hukum shalat di kuburan
Di Indonesia, gerakan pemikiran bebas yang konon mendapat dana besar dari LSM asing ini sebenarnya tidak orisinal.mereka telah mengadopsi pemikiran-pemikiran yang telah menyimpang dari Mohammed Arkoun, Ali abder Raziq, ‘Abid Al-Jabiri dan /hamid Abi Zayd, yang disebut terkhir ini sebenarnya oleh mahkamah Ist’ rof Kairo dinyatakan keluar dari Islam. Forum Ulamak Univesitas Al-Azhar menganjurkan Hamid Abu Zayd segera bertoba, dan jika tidak bersedia ia harus dihukum mati. Karena abu Zayd mengatakan, Al-Quran adalah produk budaya (muntaj Tsaqofi) ilmu al-qura’an adalah tradisi reaksionel, imam kepada ghaib adalah indicator akal larut pada metos  dan Arsy, malaikat,jin, surge dan neraka adalah metos belaka. Pemikiran seperti ini, dan upaya penyebarannya sangat berbahaya bagi keimanan umat Islam pada umumnya, lebih-lebih yang awam. Apa pun alasannya yang dikemukakan. Kita wajib membendungnya.

Artikel By : Al-Inaya.Blogspot.com