Sombong adalah sifat yang dilarang dalam islam, apasih arti
sombong yang sebenarnya kalau kita kaji dari beberapa sumber yang ada sombong
merupakan sifat yang berada dalam diri manusian yang membuat dirinya merasa
lebih di atas orang lain . orang yang sombong merasa dirinya sempurna dan
memandang dirinya berada di atas orang lain dalam al-Qur’an allah berfirman:
إنه لايحب المستكبرين
“sesungguhnya
Allah tidak senang kepada orang-orang yang sombong”
Manusia kadang tidak tau dan tidak sadar akan kesombongan
yang terjadi kepadanya.perbuatan yang dilakukan dianggap semuanya benar dan
tepat sesuai dengan syariat padahal apa yang kita perbuat itu merupakan
pelanggaran dan kecongkakan yang kita tampakkan kepada Allah SWT dan
menimbulkan murkanya Allah SWT,
Sebuah aplikasi yang membuat heboh Indonesia pada saat ini
yang sangat viral ditengah kalangan anak muda dan remaja yaitu Tik Tok telah
membuat suatu yang sangat mengejutkan dan membuat anak muda sudah keluar dari
norma agama dan membuat umat islam marah dengan aksi mereka, kenapa demikian
karena kelakuan ombar-ombar aurat dan kata-kata kotor telah keluar dari mulut
mereka yang mana hal tersebut menjadikan mereka Murtad atau keluar dari ajaran
Islam.
Penyebab Murtad, Setiap orang islam
wajib memelihara dan menjaga keislamannya agar jangan sampai ada sesuatu yg
merusak,membatalkan dan memutus islamnya,sebab semua itu adalah murtad, semoga
kita dilindungi oleh Alloh dari perbuatan murtad. Pada zaman ini banyak orang
yg sembrono dalama berkata2. Sehingga yg diucapkan sungguh sungguh mengeluarkan
dirinya dari agama islam,sementara dia sama sekali tidak pernah menganggap
bahwa yang diucapkan itu dosa ,perbutan murtad terbagi menjadi tiga hal.
Nah termasuk yang dimanakah kita pada saat ini yang tentunya
banyak orang murtad karena perkataannya apalagi pada zaman sekarang anak muda
sudah terobsesi dari Aplikasi yang ingin dirinya dipuji orang dan dikagumi
orang padahal perbuatan yang ia lakukan adalah Murtad.
Kesombongan jugak yang membuat orang lupa akan hakikat
kehidupan yang sebenarnya ada beberapa factor yang menyebabkan manusia sombong
1 Bertambahnya Harta
Kadang Manusia sombong dan angkuh apabila ia sudah sukses
dalam dunia, banyak harta sehingga hartanya begitu melimpah gampang didapet,
sehingga ia lupa dan terlena akan harta yang ia peroleh siapapun menjadi
budaknya dan menjadi pesuruhnya tidak pandang siapa dia bahkan ibu
kandungnyapun menjadi budak baginya. Allah Ta’ala berfirman,
كَلَّا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَيَطْغَى
(6) أَنْ رَآَهُ اسْتَغْنَى (7) إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى (8)
Manusia Telah Melampaui Batas, Al Qurthubi mengatakan bahwa yang dimaksud dengan thugyan
(layathgho) dalam ayat adalah melampaui batas dalam bermaksiat. (Tafsir Al
Qurthubi, 10: 75)
Dalam ayat di atas, Allah mengabarkan bahwa manusia begitu
bangga dan sombong ketika melihat dirinyalah yang paling banyak harta. Lalu
Allah memberikan ancaman dalam ayat selanjutnya yang artinya, “ Sesungguhnya
hanya kepada Rabbmulah kembali(mu).” Maksudnya adalah kita semua akan kembali
pada Allah lalu kita akan dihisab. Kita akan ditanya dari mana harta kita
dikumulkan. Kita pun akan ditanya ke mana harta kita dimanfaatkan. Lihat Tafsir
Al Qur’an Al ‘Ahzhim, 7: 604.
2. Bertambahnya kedudukan
Kedudukan membuat orang lupa mana yang harus dilakukan dan
mana yang harus ditinggalkan, gara-gara jabatan mereka rela berbuat curang,
menipu, dan berbuat keji demi kedudukan dan kemenagan padahal pangkat dan
jabatan hanyalah titipan dari Allah SWT.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي
قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. (رواه مسلم)
Tidak akan masuk surga seorang yang dalam hatinya ada sebiji
dzarrah dari kesombongan. (HR. Muslim)
Yang demikian karena surga Allah سبحانه وتعالى
persiapkan bagi orang-orang yang tidak sombong, sebagaimana firman-Nya:
تِلْكَ الدَّارُ اْلآخِرَةُ نَجْعَلُهَا
لِلَّذِينَ لاَ يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فَسَادًا وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ.
(القصص: 83)
Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang
tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan
(yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa. (al-Qashash: 83)
Demikian kerasnya ancaman di atas terhadap seorang yang
memiliki sifat sombong, karena kesombongan itu adalah pakaian Allah. Maka
terlalu lancang bagi seseorang yang memakai pakaian Allah tsb.
3.Bertambahnya ilmu
Orang yang berilmu juga tidak luput dari gangguan syetan
yang menggoda, terbesit dalam hatinya “akulah yang paling cerdas dan paling
pinter yang berhak untuk maju tidak ada orang yang cerda kecuali saya” dia tidak
merasa darimana ia dilahirkan dan keadaan apa ia dilahirkan.
Wahb bin Munabbih berkata, “Sesungguhnya ilmu dapat membuat
sombong sebagaimana harta.”
Masruq berkata, “Cukuplah seseorang dikatakan berilmu jika
ilmu tersebut membuahkan rasa takut kepada Allah k. Sebaliknya, cukuplah
seseorang dianggap bodoh tatkala membanggakan diri dengan ilmunya.”
4. Bertambah Ketaatan
Orang yang beribadah jugak tidak luput dari syetan yang
mengganggu bahkan yang menjadi sasaran syetan adalah orang – orang yang taat
dan beribadah sehingga kadang mereka tidak merasa telah berbuat sombong dengan
ibadahnya.
Sebuah kisah ahli ibadah yang terjatuh dalam kesombongan
tanpa disadari
Ketika itu aku berusaha mendekatkan diri kepada Allah ta’ala
hingga aku pun senantiasa beribadah dan berdzikir di masjid, hari demi harinya
hidup ku dedikasikan agar senantiasa ibadah dan ibadah tanpa mendalami ilmu,
adapun ilmu hanya sebatas pelajaran yang aku dapatkan ketika waktu belajar tiba
sedangkan selebihnya aku lebih banyak berdiam diri di masjid dengan melakukan
berbagai ibadah baik shalat fardhu maupun sunnah, dzikir, shalawat, baca
al-Qur’an dan lain-lain.
Seiring berlangsungnya masa rajinnya ibadahku itu, aku pun
mulai melihat orang-orang di sekitarku itu mengecil (tdk lbh baik dariku),
setiap kali orang lain menegurku aku pun tersenyum seraya hatiku bergumam, “aku
ini orang paling alim di sini dan paling baik ibadahnya.” Pada saat itu Aku
merasa dunia dan seisinya ini kecil sekali bagiku dan akulah yang besar karena
aku merasa aku telah banyak melakukan berbagai macam ibadah yg disyariatkan
Allah ta’ala dan akulah hamba Allah yang paling dekat dengannya. Adapun
santri-santri lain aku merasa bahwa mereka beribadah karena adanya tuntutan
& aturan pesantren sehingga ibadah mereka tak sebanyak dan serajin diriku
maka wajarlah kalau aku lebih besar dan lebih baik daripada mereka.
Hal itu pun berlangsung cukup lama hingga masa futur pun
tiba dan terhentilah keistiqamahanku saat itu, dan pada saat itu pula aku sama
sekali tidak merasa keadaanku itu sedang terjangkiti penyakit hati karena dalam
pikiranku “aku ini orang yg paling rajin ibadah.”
Lalu seiring bertambahnya ilmu, bertambahnya wawasan, dan di
saat aku flashback (mengingat akan hal itu) ternyata keadaanku saat di ma’had
dulu itu adalah keadaan yang paling berbahaya & paling mengerikan yang mana
Iblis saja dikeluarkan dari surga karena kondisi tersebut yaitu: “SOMBONG”
(Al-Kibru)
Tahukah kalian di mana letak kesalahanku saat itu ?
Letaknya adalah “aku merasa dirikulah yang paling dekat
dengan Allah dan paling baik karena ketaatan dan ibadahku itu” dan inilah
hakikat kesombongan yang sebenarnya yaitu meremehkan manusia.
Aku memang tidak menolak kebenaran karenanya Syaithon saat
itu menjadikan diriku agar merasa bahwa akulah hamba Allah yang paling baik dan
yang lainnya di bawahku dan perbuatan ini secara tidak langsung telah
meremehkan banyak manusia.
Kisah ini dinukil dari kisah nyata yang dialami sahabat
terbaikku dan ia selalu mengingatkan kami akan bahaya semacam ini ketika kami
mengobrol, karena ketika kita merasa diri yang paling banyak ibadahnya, atau
yang paling berilmu, sedangkan orang lain tidak lebih baik bahkan kecil di mata
kita maka secara tidak langsung penyakit sombong sedang menggerayangi hati kita
-Allahul Musta’aan- semoga kita senantiasa dijaga Allah ta’ala dari berbagai
penyakit hati yang membinasakan kita, aamiin.(Al-Inaya) Wallahu A'lamu